Jumat, 08 November 2019

Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tinggal

Wawan Setiawan Tirta
Instalasi listrik rumah tinggal adalah suatu instalasi listrik yang terdapat dalam sebuah bangunan rumah tinggal, yang berfungsi sebagai penunjang kenyamanan penghuninya. Bangunan gedung baik untuk rumah tinggal, kantor, sekolahan yang dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun agar dapat berfungsi dan dihuni dengan baik, nyaman serta memenuhi keselamatan memerlukan perencanaan instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik listrik. Di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yaitu PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik). Dengan peralatan yang baik tentunya akan menjamin kelancaran arus listrik dalam rumah tinggal serta keamanan yang terjamin.

Alat-alat yang digunakan dalam instalasi rumah tinggal bermacam-macam baik merk maupun spesifikasinya. Pengenalan komponen instalasi listrik rumah tinggal sangat diperlukan untuk mengetahui fungsi masing-masing komponen tersebut dengan benar. Dengan mengenal peralatan tersebut diharapkan tidak terjadi kesalahan pemilihan peraalatan listrik instalasi. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan standar aman bagi komponen instalasi yang akan digunakan. Disarankan untuk memilih komponen untuk perlengkapan instalasi listrik memenuhi standar. Beberapa tanda pengenal standar yang digunakan, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) atau Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN). Beberapa peralatan instalasi rumah tinggal anatara lain sebagai berikut.

A. Bargainser
Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke rumah tinggal dan juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya listrik yang digunakan di rumah tinggal tersebut. Ada beberapa batasan daya listrik yang dikeluarkan oleh PLN untuk pelanggan, yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA dan 2.200 VA. Bargainser memiliki 3 bagian utama.
  1. MCB (Miniatur Circuit Breaker), berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai batasannya. MCB bersifat on/off dan juga berfungsi sebagai sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off, seluruh aliran listrik dalam rumah akan terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik di rumah.
  2. Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal dalam kurun waktu tertentu dengan satuan kWh (kilowatthour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya listrik.
  3. Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan. Perputaran spin control akan makin cepat jika daya listrik yang digunakan juga makin besar. Sebaliknya, akan melambat jika daya listrik yang digunakan juga berkurang atau sedikit.
 Instalasi listrik rumah tinggal adalah suatu instalasi listrik yang terdapat dalam sebuah Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tinggal
Pada kanal output bargainser, biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral, dan kabel ground yang dihubungkan ke tanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal.

B. Pengaman listrik
Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada instalasi listrik rumah tinggal, seperti gangguan hubungan arus pendek atau short circuit atau korsleting. Terdapat 2 jenis pengaman listrik pada instalasi listrik rumah tinggal, seperti berikut.
  1. Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering. Alat pengaman ini bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialiri arus listrik dengan ukuran tertentu.
  2. Pengaman listrik thermos, biasa disebut MCB, merupakan alat pengaman yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas.

C. Sakelar
Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutuskan aliran listrik pada suatu penghantar. Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi sakelar tegangan rendah, sakelar tegangan menengah, dan sakelar tegangan tinggi atau sangat tinggi Berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi seperti berikut.
  1. Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam di dalam tembok
  2. Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.

Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu.
  1. Sakelar on-off, sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan arus listrik tombolnya ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.
  2. Sakelar push-on. Sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on, dan akan secara otomatis memutuskan arus listrik ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar ini digunakan untuk sakelar bel rumah.

Berdasarkan jenis perunitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
  1. 􀀃Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.
  2. Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber arus listrik, tetapi memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output bergantung pada jumlah tombol pada sakelar tersebut.

D. Stop kontak
Stop kontak atau biasa disebut outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagai muara hubungan antara alat listrik dan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, diperlukan kabel dan steker atau colokan yang akan ditancapkan pada stop kontak. Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
  1. Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan 2 lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil
  2. Stop kontak besar, merupakan stop kontak dengan 2 kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground. Stop kontak jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.
Berdasarkan tempat pemasangannya, dikenal 2 jenis stop kontak.
  1. Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang di dalam tembok.
  2. Stop kontak out bow, merupakan stop kontak yang dipasang di luar tembok atau hanya diletakkan di permukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portabel.

E. Steker
Steker atau staker atau yang sering disebut colokan listrik karena memang berupa 2 buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan. Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker memiliki 2 jenis.
  1. Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil dengan sumber listrik atau stop kontak.
  2. Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, seperti lemari es, microwave, mesin cuci, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.

F. Kabel
Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik. Ada berbagai macam kabel sesuai dengan spesifikasinya. untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut.
  1. NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/ berisi 1 kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya 1 lapis sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan isolasi itulah, maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi. Kable NYA umumnya dipakai pada instalasi perumahan dengan daya menengah ke bawah.
  2. NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari 1, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam. Karena isolasi rangkap inilah kabel NYM ini relatif lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.
  3. NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2,3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan. Kabel NYY dapat digunakan untuk instalasi bawah tanah karena mempunyai lapisan isolator yang lebih tebal, lebih kuat dari kabel NYM.
  4. NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri dari 2 warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker sound system, lampulampu berdaya kecil sampai sedang.
 Instalasi listrik rumah tinggal adalah suatu instalasi listrik yang terdapat dalam sebuah Peralatan Instalasi Listrik Rumah Tinggal
Keterangan :
KodeArti
NKabel standar atau penghantar berisolasi dengan penghantar tembaga sebagai inti
YSelubung isolasi dari PVC contoh : NYA, NYM, NYY
AKabel berisolasi tunggal, Contoh: NYA, NGA, NYAF
Demikian sekilas pengenalan peralatan peralatan listrik untuk instalasi listrik rumah tinggal keterangan fungsi, bentuk/konstruksi dan cara kerja dari setiap alat merupakan penjelasan secara umum.