Jumat, 08 November 2019

Elektronika Analog dan Elektronika Digital

Wawan Setiawan Tirta
Menurut ruang lingkupnya, elektronika terbagi menjadi dua jenis, yakni elektronika digital dan elektronika analog. Penerapan sistem analog dalam kehidupan sehari-hari yang paling banyak kita jumpai. Ada cukup banyak penerapan elektronika analog dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kita ketahui .

Analog dan digital sebenarnya lebih kepada istilah dalam penyimpanan dan penyebaran data. Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”, sementara data digital adalah merubah data menjadi sederhana yaitu ”hanya” terdiri dari ”0” dan ”1”, yang akan lebih mudah untuk di sebarkan secara mudah tanpa terjadi ”gangguan”.
 yakni elektronika digital dan elektronika analog Elektronika Analog dan Elektronika Digital
1. Elektronika Analog
Elektronika analog ialah bidang elektronika dimana sinyal listrik yang terlibat bersifat kontinue, sedangkan komponen yang digunakan umumnya disebut komponen diskrit. Beda dengan elektronika digital dimana sinyal listrik yang terlibat merupakan sinyal 0 V atau 5 V (sinyal digital berlogika 0 atau 1). Beberapa alat dengan konsep elektronika analog yaitu:
  1. Jam tangan konvensional
  2. Kamera analog
  3. Alat - alat perkusi
  4. Menghitung dengan tangan, lidi, dan batu
  5. Komputer analog (komputer dengan program yang sangat sederhana)

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua Parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya terbentuk gelombang sinus memiliki tiga variabel dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
  1. Amplitudo merupakan ukuran tingi rendahnya tegangan dari sinyal analog
  2. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam bentuk detik
  3. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu

Kelebihan dan kekurangan sistem analog antara lain sebagai berikut.
Teknologi Analog
KelebihanKekurangan
  1. Tidak mudah dimakan usia
  2. Biaya yang digunakan murah
  3. Hasil yang didapatkan dapat diuji ketepatannya
  1. Tidak efisien (terutama dalam segi waktu)
  2. Lambat pemakaiannya

2. Elektronika Digital
Elektronika digital adalah sistem elektronika yang menggunakan isyarat digital. Elektronika digital adalah representasi dari aljabar boolean dan digunakan di komputer, telpon genggam dan berbagai produk konsumen lainnya. Dalam sebuah sirkuit digital, sinyal direpresentasikan dengan satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low, nonactive, false).

Atau jika direspresentasikan dalam tegangan 1 dapat berarti tegangan maksimum (umumnya 5 V atau 3 V) dan 0 berarti tegangan minimum (umumnya 0 V, tapi ada pula yang 2,5 V). Hal ini dikarenakan varian dari bahan pembuatnya. Beberapa alat dengan konsep elektronika digital yaitu:
  1. Alat musik: sampler, squencer, groovebox dan lain-lain.
  2. Kamera digital
  3. Menghitung dengan kalkulator, komputer dan lain-lain.
  4. Modem

Sinyal digital adalah merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1. Kelebihan dan kekurangan teknologi digital antara lain sebagai berikut.
Teknologi Digital
KelebihanKekurangan
  1. Memberikan kemudahan dalam penggunaan
  2. Error selalu dapat dikoreksi
  3. Memproduksi data terbatas
  1. Malas berpikir•
  2. Tidak tahan lama
  3. Memerlukan sinkronisasi

Penilaian tentang mana yang lebih baik dari kedua teknologi ini tidak dapat dilihat secara global. Seperti kita tahu ada banyak jenis alat yang dapat digolongkan ke dalam kedua teknologi tersebut. Dan masing-masing alat dari kedua teknologi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Perbedaan sistem analog dan digital antara lain sebagai berikut :
  1. Sistem digital mampu mengirimkan informasi lebih cepat dari analog
  2. Sistem analog lebih sensitif terhadap ganguan (noise), sistem digital lebih kebal terhadap gangguan (noise).
  3. Sistem digital memiliki fleksibilitas dan fungsionalitas yang lebih baik dari analog.
  4. Penyimpanan informasi mudah dilakukan. Penyimpanan informasi itu dapat dilakukan oleh rangkaian pengalih khusus yang dapat menyesuaikan informasi tersebut dan menahannya selama diperlukan.
  5. Ketepatan dan ketelitiannya lebih tinggi. Sistem digital dapat menangani ketelitian sebanyak angka yang diperlukan hanya dengan menambahkan rangkaian pengalih saja. Dalam sistem analog, ketelitian biasanya terbatas hanya sampai tiga atau empat angka saja karena nilai tegangan dan arus didalamnya bergantung langsung pada kepada nilai komponen rangkaiannya.
  6. Operasinya dapat dengan mudah diprogramkan. Sangat mudah untuk merancang suatu sistem digital yang kerjanya dikendalikan oleh program. Sistem analog juga dapat diprogram tetapi ragam dan kerumitan operasinya sangat terbatas.
  7. Lebih banyak rangkaian digital yang dapat dibuat dalam bentuk chip rangkaian terpadu. Meskipun rangkaian analog juga dapat dibuat dalam bentuk IC, kerumitannya membuat sistem analog itu lebih mahal dalam bentuk IC.
  8. Satu-satunya kekurangan rangkaian digital adalah karena dunia nyata sesungguhnya adalah sistem analog. Hampir semua besaran fisik di dunia ini bersifat analog dan besaran itulah yang merupakan masukan dan keluaran yang dapat dipantau, yang dolah dan dikendalikan oleh sistem.
  9. Untuk memperkuat sinyal dan mengurangi noise pada transmisi analog, dipergunakan amplifier. Untuk memperkuat sinyal dan mengurangi noise pada transmisi digital, digunakan repeater.